Senin, April 29, 2013

Ucok AKA Harahap: Datuk Rock Indonesia

Jika ada yang bertanya, “siapakah rockstar Indonesia yang hidupnya betul-betul rockn roll?” Di kepala saya hanya ada satu nama, Ucok AKA Harahap—meski hidupnyalebih mirip lagu-lagu mellow-nya.

Suatu malam di bulan Desember,bersama kawan Giri, Kiki dan Teguh, mengunjungi sebuah toko buku di kawasanBlok M, mata saya pun terbelalak melihat buku UcokAKA Harahap: AntaraRock, Wanita, dan Keruntuhan. Tanpa pikir panjang buku itu saya beli dan bacasemalaman.

Rock adalahHidupnya
Meski agak bingung dengan logika historis buku itu,saya tetap bisa menangkap masa kecil dan masa muda Ucok yang cukup romantis. Terlahirsebagai anak berada, namun bisa berbaur dengan orang pinggiran. Andalas DatukOloan Harahap alias Ucok anak dari Ismail Harahap, seorang ahli obat pemilikApotik Kali Asin. Nama apotik itulah asal usul nama AKA—band raksasa asalSurabaya yang kondang di dekade 1970an. Ayahnya sangat memahami kemauan Ucokdan sempat memenejeri AKA. Jadi, selain personil AKA dan para kru panggung,Ismail Harahap adalah orang yang berjasa besar bagi band rock ini. Begitu yangtersirat dari buku Ucok AKA Harahap:Antara Rock, Wanita,dan Keruntuhan yang ditulis Siti Nasyi’ah terbitan Elex Komputindo, 2012, ini.
Ucok Harahap sang rocker

Rasa cinta Ucok pada musik rock,jelas tak perlu dipertanyakan lagi. Meski lagu-lagu mellow AKA lebih seringdiputar ketimbang lagu-lagu cadasnya, orang tetap menganggap Ucok sebagairocker sangar yang namanya layak jadi legenda sejarah rock Indonesia.
                Awalterjun ke music rock, Ucok sudah menjadikan band rock barat yang mendunia macamLed Zeppelin, Deep Purple, Grand Funk Railroad dan Jimi Hendrix Experiencesebagai teladan dalam bermusik. Dan AKA memang selalu cadas di atas panggung diera kejayaannya.
                NamaUcok muda ditentukan oleh aksi panggungnya. Terserah orang suka atau tidak,itulah Ucok dan kawan-kawan. Mereka bermusik atas karakter mereka yangterbentuk oleh pengaruh rock barat. Mereka terbiasa memainkan lagu-lagu bandrock barat. Mereka pernah main di klub malam di Singapura. Sedari awal, namamereka dibesarkan di panggung, bukan di studio rekaman. Mereka masuk dapurrekaman setelah mereka kondang di panggung.
Mereka bermusik bukan atas kemauanpasar atau produser. Di atas panggung. mereka memainkan apa yang menurut merekaasyik. Orang boleh suka, juga boleh tidak suka, tapi rocker macam mereka takbisa dilarang kalau sudah di atas panggung. Aksi panggung mereka pernah bikinjantung aparat dan pejabat keamanan tak karuan, karena mereka dianggap bisamerubah arena konser menjadi medan kerusuhan.

Foto AKA sebagai raksasa rock Indonesia selain God Bless
Meski garang di panggung, band cadas ini masih bisa melantunkan lagu-lagu manis yang mellow. Meski lagu-lagu tadi mendayu, karena menyimpan kecadasan rock lagu mellow tadi tampak berenergi. Banyak band rock, termasuk band-band rock Indonesia yang belakangan masih muncul setelah AKA, punya lagu melankolik tapi tetap saja lagu melankolik itu punya kekuatan dasyat dalam kecengengan lirik dan vocal agak mendayu.   Mau melankolik atau cadas, tetap saja mereka rocker dan nuansa rock itu tetap ada.

Sepertilagu-lagunya
Ucok boleh cadas dengan musik-musiknya, tetap sajahidup Ucok seperti lagu-lagu AKA yang tak begitu cadas. Jeritan Seniman, lagu AKA yang saya dengar dan saya suka sejak SMP,bagi saya lagu ini adalah Ucok sendiri.  Tentangseniman idealis yang sulit dimengerti orang lain. Tentang seniman yang dalamhidupnya memimpikan damai. Nyaris semua rocker memang orang-orang anti-perang. Begitulahsemangat kaum Hippies yang didukung banyak seniman dan musisi macam Bob Dylan,Jimi Hendrix dan lainnya, setidaknya di Woodstock.
                Ucokadalah orang sulit dimengerti orang. Begitulah yang tersirat dalam buku ini. Orang-oranghanya menganggap Ucok adalah orang aneh. Jadi orang aneh adalah derita yangsulit dipahami orang lain. Menjadi aneh atau melalui hal aneh adalah hal biasadalam mencari jati diri. Tak dimengerti orang lain adalah proses. Tak melulumenjadi seniman. Menjadi penulis pun sering tak dimengerti dan dianggap aneh.
                                                                          
Kulaluidan kupergi.  Mencari hidup ini.
Mungkinkahkujumpai. Kehidupan yang serasi.

Kutunggudan Kunanti. Apapun kan terjadi
Didalamhidup ini. Sebagai seniman nan abadi

Tapi mengapamereka tak mengerti
Keluh kesahkuungkapan rasa pedih

Tiada artiTiada arti

Semoga dankuharap. Cetusan kali ini
Sebagaibukti deritaku. Seniman abadi

Bagi saya, iniadalah pencarian jatidiri. Entah bagi Ucok atau siapa saja.  Hidup memang pahit. Tak semua hal yang kitainginkan belum tentu tercapai. Tapi hidup harus diperjuangkan. Harus ada yangdiperjuangkan gagal atau meski hasilnya pahit.


Dalam urusanpercintaan, tak jauh beda. Ada lagu cinta yang bikin saya geleng-geleng, jatuh Cinta judulnya. Saya tak tahupasti siapa saja yang menulis lagu di AKA. Tapi beberapa lagu mellow AKA mirip dengan kehidupan Ucok. Dalamlagu Jatuh Cinta, isinya didominasiantara kerinduan dan harapan yang mengawang-awang. Mirip kisah cinta Ucokdengan Farida Jasmine—jago karate yang jadi aktris setelah kawin lari denganUcok.
 Kisah cinta yang diawali kerinduan dan harapanitu membuat mereka berani kabur dari Suabaya dan berkelana tanpa kepastian di Jakarta.Itu karena keluarga Farida yang pejabat menolak hubungan itu. Ucok betul-betulrock n roll. Ucok nekad bawa lari anak orang dan juga tinggalkan AKA yangdibesarkannya.
 Personil AKA lain: Syech Abidin (Drum); ArthurKaunang (bass); dan Sunata Tanjung (gitar) yang sudah teken kontrak bermusikseumur hidup pun terpaksa bikin band baru SAS (akronim dari nama depan mereka).Bukan hal sulit buat SAS untuk eksis di blantika musik rock Indonesia, bahkan Baby Rock mereka bisa jadi lagu favoritdi Australia. Maklum, meski Ucok terkesan dominan di AKA, tetap saja Ucok takbisa pungkiri segala sumbangsih personil lain yang bisa nyanyi dan buat lagu. Takheran jika vakumnya AKA tak membuat hidup personil lain berakhir.

Ketika AKAvakum dan kaburnya Ucok dari Surabaya, Ucok pun mulai bangkit lagi sebagairocker setelah setahun menggelandang di Jakarta. Ucok bahkan duet dengan AhmadAlbar dalam proyek Duo Kribo. Hebatnya, seperti yang pernah dialaminya kepekaansosial Ucok tak diragukan, Ucok punya ide brilyan dalam membuat film.
Bersama Ahmad Albar dalam Duo Kribo

Dalam film DuaKribo itu diceritakan dua seniman kribo berbeda nasib yang dipersatukan. Senimankribo pertama hidup di jalanan (diperankan Ucok, seperti yang pernah dialaminya)dan seniman kribo kedua adalah mahasiswa seni di luar negeri yang kebetulananak orang kaya di Jakarta (diperankan Ahmad Albar yang dalam dunia nyatamemang anak tiri Jamaludin Malik yang memang kaya).

Desember
Ada hal penting di bulan Desember dalam hidup Ucok. Dia pernah membuat lagu BadaiBulan Desember. Lagu mellow yang kentara romantisnya. Masih tentang praharapercintaan di bulan Desember.  Kisah cintaUcok pun juga seperti lagu yang dia ciptakan di tahun 1969 ini. Berkali-kalilagu ini dibawakan, termasuk menjelang kepergiannya di awal Desember 2009,ketika kawan-kawannya mengunjunginya di rumah sakit.
Ucok Harahap di hari tuanya.

  Lagu ini mungkin seperti ramalan. Hidupnya sang rocker ini memang berakhir di bulan Desember. Kematian rocker ini juga salah satu hal yang saya sesali, karena saya belum sempat menemuinya dan mewawancarainya tentang banyak hal: soal AKA dan rock Indonesia di tahun 1970. Dia adalah saksi sekaligus pelaku dalam sejarah rock. 

 Saya belum pernah tahu siapaBapak Rock Indonesia? Silahkan pengamat musik rock berdebat. Ucok mungkin salahsatu kandidat dari sekian legenda lain. Akhir kata, apapun yang terjadi saya harus menulis: Andalas Datuk Oloan Harahap alias Ucokadalah Datuk Rock Indonesia.

Tidak ada komentar: