Kamis, November 29, 2012

Nonton Remaja Jatuh Cinta

Katanya, masa SMA masa paling indah. Dan Film tentang kisah cinta anak SMA banyak muncul.

Adegan Ada Apa Dengan Cinta
 

Masa SMA masa yang paling indah, begitu yang disepakati sebagian dari kita semua.  Katanya, masa SMA masa yang paling indah. Ada yang pertama kali kenal cinta alias mulai pacaran. Ada yang pertama kali menyatakan cinta. Diantaranya ada yang naas ditolak. Sebagian lainnya berbahagia karena diterima, walau belakangan mulai menderita karena terkekang oleh pacarnya. Masa SMA, bisa jadi masa untuk belajar patah hati: entah karena ditolak sebelum menembak, ditolak setelah bersusah payah menembak,lihat  pacar selingkuh, diputus pacar dan kisah pahit lainnya. Mengenang masa SMA, bisa bikin tersenyum atau menangis, jika ingat bagian pahitnya. 

Film Ada Apa Dengan Cinta

Banyak film tentang masa SMA dibuat. Setidaknya, generasi remaja satu dekade silam tahu Ada Apa Dengan Cinta. Film besutan Rudi Sujarwo in dirilis tahun 2001. Dianggap salah satu tonggak kebangkitan film nasional, bersamaPetualaangan Serina.  Kisah cinta antara Cinta dengan Rangga yang unik. Rasa suka yang dipendam-pendam oleh Cinta itu ketahuan juga oleh teman-teman satu geng  di ekskul MAjalah dinDING.   


"Cinta (Dian Sastrowardoyo), 17 tahun, dipercaya mengelola majalah dinding sekolah bersama sahabatnya: Milly (Sissy Priscilia), Karmen (Adinia Wirasti), Alya (Ladya Cheryl), dan Maura (Titi Kamal). Mereka membentuk sebuah geng. Kenyamanan persahabatan ini berubah ketika Cinta bertemu dengan Rangga (Nicholaas Saputra), yang angkuh dan dingin, padahal mereka satu sekolah meski kehadiran Rangga tak terasakan. Rangga membawa Cinta masuk ke dunia "Lain" dari yang dihidupinya selama ini. Rangga juga membuat Cinta mulai "memisahkan" diri dari gengnya."  (kata Katalog Film Indonesia (1926-2005) hlm. 406-407, karya J.B. Kristanto)


Sebenarnya, Rangga tidak bermaksud memisahkan Cinta dari teman-temannya satu gengnya. Rangga hanya tak peduli saja dengan geng itu. Rangga
memang digambarkan angkuh dan dingin. Padahal, Rangga hanya orang pendiam yang asyik dengan dunianya. Tak sekali pun bermaksud angkuh atua dirinya tinggi. Kalau Rangga angkuh buat apa dia main sama Pak Bon sekolah. Jika Rangga itu dingin, kenapa dia memeluk Pak Bon yang dianggapnya seperti saudara. Maaf saya terlalu membela Rangga heheheh 

Poster film Gita Cinta Dari SMA

Lebih dari dua dekade sebelum Ada Apa Dengan Cinta  atau tiga dekade lebih sebelum sekarang (29 November 2012),  ada film Gita Cita dari SMA. Masih tentang kisah cinta anak SMA. Sutradaranya Arizal. Skenario ditulis Eddy Iskandar--yang sering menulis skenario film tentang anak muda. Film ini terlaris di masanya (1979).  Pernah disinetronkan, tapi filmnya saya kira lebih dasyat. Saya senang berulang kali menonton filmnya.


Kisah cinta (dua pelajar) SMA yaitu Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessi Gusman). Keduanya adalah bintang kelas, baik dalam pelajaran, olah raga maupun tindak-tanduknya. Pokoknya, mereka ini pelajar teladan. Cuma, kisah cinta mereka tidak kesampaian. Ayah Ratna telah menjodohkan putrinya dengan seorang insinyur. Dengan segala macam paksaan, percintaan mereka diputuskan. Cinta yang menggebu-gebu yang memberanikan mereka diam-diam selalu berkencan,toh hanya sekedar bertemu saja." (Begitu ulasan dari Katalog Film Indonesia (1926-2005) hlm. karya J.B. Kristanto).

Waktu saya kecil, film-film Rano Karno pernah diputar. Ceritanya selalu Rano Karno sebagai peran protogonis. Kadang-kadang, Tino Karno, yang di dunia yata adalah kakak kandung Rano Karno kadang dapat peran antagonisnya. Yessi Gusman sering tampil bersama Rano Karno sebagai sepasang kekasih remaja. Hingga saya berimajinasi kalau mereka berdua pasangan sungguhan. Maklum pikiran bocah korban infotainment.

Adegan dalam film Gita Cinta Dari SMA

Belakangan, saya sadar imajinasi saya salah. Yessi Gusman belakangan punya suami pengusaha yang sepertinya kena kasus. Nah Rano Karno jadi pejabat Sipil yang pernah sukses dengan sinetronnya Si Doel Anak Sekolahan. Mesti sudah Bapak-bapak Rano Karno identik dengan anak sekolahan. Harusnya Rano Karno diangkat saja jadi Menteri Pendidikan. Hahahaha

Adegan film Pengantin Remaja

Dua film di atas hanya sekedar contoh masih ada film lain bertema soal kisah cinta SMA. Di tahun 1971, ada film yang judulnya Pengantin Remaja. Dimana Sophan Sophian sebagai Romi dan Widyawati sebagai Juli. Wim Umboh adalah sutradaranya. Alur cerita dari film ini meniru Love Story yang diangkat dari novel Eric Siegel dengan judul sama yang kondang tahun 1970. Kisah cinta dengan ending tragis. Dimana ada kematian yang memsahkan pasangan tadi.  

Bucek Depp dalam Pengantin Remaja versi baru


Belakangan, ada lagi film dengan judul sama. Pemainnya adalah Bucek Depp sebagai Romi dan vivi Samodro sebagai Juli. Wim Umboh masih jadi sutradaranya. Ini film pertama Bucek yang saya tonton. Sebagai anak kecil, film ini bagi saya keren. Dan Bucek adalah cowok keren yang wajib saya tiru, dan saingi jika mampu. Entahlah, sampai hari ini film dengan tema percintaan remaja tetap menarik. Anak remaja memang butuh hiburan. Entahlah akan muncul fim palagi tetang tema-tema ini? Kita tunggu saja.

Soejarso: Opsir Paling Bejo Tempo Doeloe

Tak kejar pangkat, tapi inilah bekas Opsir KNIL paling mujur. Jadi Jenderal dan menikahi Perempuan pujaan kepala Negara dari Kraton Solo.

Pemuda ini terkesan kurang ajar bagi pemerintah Belanda di jaman kolonial. Pemuda ini bukan kominis. Juga bukan perusuh yang mengganggu ketentraman. Dia anak sekolahan, tak bakat jadi perusuh.
Suatu hari di tahun 1930an, di Bandung diadakan pemutaran film. Saat dinyanyikan lagu kebangsaan Belanda—Wilhelmus van Nassau—untuk menghormati Ratu Wilhelmina, semua orang harus berdiri. Tak mau bikin masalah, orang Indonesia, uka tidak suka harus berdiri. Tapi,  Soejarso Soerjosoerarso tidak mau berdiri padahal semua hadirin berdiri. Karakter kerasnya mirip Pangeran Samber Nyowo.
Bukan masalah besar karena pemuda itu tidak ditahan PID.[1] Tapi, hiup Soerjosoerarso kemudian menjadi bahan intaian PID saja. Ketika itu Soejarso masih sekolah di HBS[2] Bandung.  

Soerjo Soerarso prajurit turunan Kraton

Jadi Opsir KNIL
Soejarso, pemuda kelahiran tahun 1916 itu, akhirnya masuk KMA[3] Breda (Akademi Militer). Selama menjadi Kadet KMA Soejarso Soerjosoerarso adalah kadet yang telah mendapat pengawasan dari pimpinan KMA. Ketika menjadi KMA Breda, Soejarso sebenarnya sudah mulai berhati-hati. Dia tidak berdekatan dengan orang-orang pergerakan atau semacamnya.[4]
Tahun 1939, Soejarso dinyatakan lulus dan diangkat menjadivaandrig (calon perwira). Soejarso lalu kembali ke Indonesia sebagai perwira KNIL. Konon di bedinas di Infanteri, namun setelah bergabung dengan TNI dia ditempatkan di Kaveleri. Soejarso berdinas hampir 3 tahun di KNIL.  Soejarso, konon, pernah menjadi salah satu instruktur di KMA Bandung—dimana A.H. Nasution, T.B. Simatupang dan A.E Kawilarang jadi kadet. Sebelum 1942, pangkat Soejarso sudah Letnan Dua.  
Setelah KNIL kalah dan bubar, Soejarso tak lagi jadi opsir KNIL. Dia lalu menjadi inspektur polisi bersama Surjadi Suriadama—kelak Kepala Staf Angkatan Udara RI—yang juga letnan KNIL lulusan Breda juga. Hanya seumur jagung mereka jadi inspektur polisi.
Setelah Indonesia merdeka, mereka bergabung dengan tentara Republik. Semasa Revolusi kemerdekaan, Soejarso tak begitu dikenal. Dia memang kurang menonjolkan diri sebagai perwira. Meski pun dirinya adalah lulusan Breda. Dimana tak semua pemuda bisa belajar disana. Soejarso menghabiskan karirnya di TNI sebagai komandan di korps kaveleri. Terakhir pangkatnya adalah Mayor Jenderal TNI.
             Nasution, bekas muridnya dan juga bawahannya selama di KNIL,  pernah bercerita tentang Seojarso, saat ada pergeseran di detasemennya, Soerjo Soelarso protes dengan cara datang dan duduk diam di ruang kerja Nasution. Sikap Soejarso adalah sikap bangsawan Jawa. Dia memang masih terhitung keluarga Pangeran  Mangkunegaran.
            Banyak orang percaya, Soejarso adalah perwira tanpa ambisi. Dia tak begitu ingin jadi panglima seperti banyak perwira lain.

Pilihan  Gusti Nurul

Majalah LIFE edisi 25 Januari 1937 meliput Gusti Nurul, putri Mangkunegoro VII Surakarta, yang menarikan tari serimpi di Belanda saat pernikahan Putri Juliana dan pangeran Bernhard. Gadis itu, kemudian jadi kembang di jamannya. Dia adalah gadis Kraton dengan pendidikan barat. Gusti Nurul adalah gadis kraton yang hidup dalam alam kraton yang diliputi tradisi dan alam modern sekaligus.
Gusti Nurul menari di acara pernikahan anggota keluarga kerajaan Belanda
            Sebagai perempuan manis, banyak laki-laki terpandang menaruh hati padanya. Entah dari kalangan kraton bahkan diantara pemimpin Republik sendiri. Dua dari tiga Bung pemimpin Indonesia, kecuali Bung Hatta yang dingin terhadap perempuan, Bung Karno dan Bung Syahrir menaruh hati pada Gusti Nurul.  Bung Karno, konon pernah melamarnya di tahun 1945. Bung Syahrir konon memacarinya selama 3 tahun (1946-1949).
Soerjo Soerarso dengan Gusti Nurul dalam pernikahan mereka

            Dari semua laki-laki yang pernah ada, Gusti Nurul hanya memilih Soejarso—pemuda bekas opsir KNIL—itu sebagai suaminya.  Mereka menikah pada 21 Maret 1951. Jejak Gusti Nurul bisa ditelusuri di Museum Ulen Sentalu, Sleman, DIY. Dialah satu dari sekian opsir paling bejo di Indonesia Tempo Doeloe. Sudah jadi Mayor Jenderal dan dapat Putri idaman para orang besar tempo doeloe juga. Betul betul heibat! 


[1] PID: Politiek Intelichten Dienst

[2] HBS: Hogare Burger School (Sekolah menengah yang lamanya lima tahun)

[3] KMA: Koninklijk Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan)

[4] Buku Kenang-kenangan Alumni KMA Breda, op. cit., hlm. 83.

Minggu, November 25, 2012

Untuk Anak Sehat Dan Kuat

Di majalah pensiunan militer, yang terbit antara 1939-1940, tak sengaja saya menemukan iklan Quaker Oats.  Sebelumnya, yang saya tahu, itu makanan impor. Kini iklannya, konon ini makanan bagus untuk jantung. Di iklan, ditemukan narasi yang menceritakan ada anak sakit. Itu anak lalu dibawa ke dokter. Setelah itu anak ini makan Quaker Out. Kemudian, anak ini pun sehat kembali bahkan bisa aktif bermain seperti sedia kala. Setelah membaca itu iklan, orang-orang akan berpikir jika Quaker Out diberikan pada anak mereka, maka anak mereka akan sehat dan kuat 
 
Iklan Quaker Out

Ketika membuka koran-koran lawas yang terbit sebelum "Indonesia Merdeka", pernah temukan iklan Blueband margarin. Saya kaget, makanan ini sudah ada toh di jaman itu. Tapi saya segera mikir lagi, ini pasti makanan mewah. Agak susah anak-anak pribumi bisa makan yang seperti ini. Sayang, saya tak sempat mendokumentasikannya. Hanya yang teringat iklan itu makanan ditujukan buat anak-anak.

Iklan Blue Band dengan gambar Giman

Belakangan, di internet saya temukan lagi gambar iklan Blue Band lawas. Ada iklan yang menggambarkan sosok anak Jawa dan juga anak Tionghoa. Entah kenapa hanya dua anak itu? Mungkin, pasar ini produk masih di Jawa dan daya beli orang Tionghoa yang cukup baik. Si anak Jawa di gambar bernama Giman. Giman digambarkan sedang lesu, gurunya lalu menawarkan roti berlapis Blue Band , setelah memakannya Giman semangat lagi dan bermain lagi dengan cerianya di sekolah.   Si anak Tionghoa itu diberinama A Fuk. Digambarkan, A Fuk suka memelihara tanaman. Suatu kali A Fuk kelelahan. Ibunya lalu memberikan roti berlapis Blue Band.  A Fuk akhirnya semangat lagi. Selau ada tulisan: Sehat dan Kuat Blue Band. Jika ingin anak sehat dan kuat campurlah makanan anak anda dengan Blue Band.


Iklan Blue Band dengan gambar A Fuk
Dari iklan-iklan tadi, Blue Band selalu berteman roti. Akhirnya, orang pun harus beli roti juga. Atau kalau orang beli roti, dia sebaiknya beli Blue Band. Keduanya, tak lain adalah makanan yang sulit diapat oleh orang tua jaman dulu. Jadi, tak semua anak di yang alami masa bocah sebelum tahun 1960an bisa makan roti. Mereka hanya tahu roti sumbu alias singkong. Sudah syukur bisa makan singkong. Ya biarlah. Namanya juga iklan. TOch orangtua selalu berusaha beri makanan yang terbaik buat anaknya agar sehat dan kuat juga.


Anak-anak butuh makanan bergizi. Itu jelas sekali penting. Apapun bentuknya. Bukan sekedar iklannya saja. Banyak orang merasa berdosa melihat anak kelaparan. Sebagian anak Indonesia pernah alami kesulitan makanan. Entah berapa kali? Di jaman tanam paksa, anak-anak kelaparan pun tak bisa dihindari karena orangtua mereka tak sempat ke sawah karena dipaksa menanam tanaman non pangan untuk kepentingan kolonialis dan pendukungnya. Di masa pendudukan Jepang, hingga masa revolusi Indonesia anak kelaparan masih ditemukan. Entah hari ini? Dan kita semua sedang menghindari itu terulang kembali.

Orang Indonesia Sikat Gigi

Gosok gigi sudah jadi hal umum di masa kini. Awal abad XX, Orang Belanda kenalkan obat gosok gigi alias pasta gigi alias odol untuk orang Indonesia, dan sekarang orang Indonesia rajin gogok gigi sampai sekarang. 

Kita kadang bertanya, kapan orang Indonesia sikat gigi pakai odol? Banyak yang tahu kalah sedari dulu, orang Indonesia menggosok giginya dengan buah pinang bahkan serbuk dari batu bata yang dibasahi air. Bahkan beberapa nenek-nenek masih melakukan hal itu. Padahal iklan sikat gigi beserta odolnya meraja-lela di televisi. Makin hari makin ditanamkan dalam pikiran kita semua, tak baik jalani hariklaau belum gosok gigi. 

Dari produk inilah orang akhirnya dapat nama untuk menyebut pasta gigi

Kebiasaan gosok gigi pakai odol, kemungkinan dibawa orang Belanda di jaman kolonial. Kenapa orang menyebut odol (untuk menyebut pasta gigi atau obat gosok gigi)? Itu karena di masa lalu ada pasta gigi bermerk Odol.  Menyebut pasta gigi atau obat gosok gigi, begitu sulit jadi orng menyebut saja odol daripada susah. Selain Odol, lalu muncul merk pasta gigi yang lain. Belakangan ada Pepsodent, Colgate dan lainnya. Orang Indonesia pun makin diajak gosok gigi. Entah agar gigi orang Indonesia pada putih semua warnanya atau agar produk pasta gigi laku.

Iklan Colgate dengan gamabar perempuan keturunan Eropa

Entah ada berapa banyak iklan pasta gigi, alias odol di jaman kolonial. Saya temukan dua iklan Colgate dari tahun 1940an di sebuah majalah tua. Saya kurang tahu apa bedanya, mungkin beda kasiat saja. Yang menarik adalah, salah satu kemasan produk Colgate itu, mereka memakai gambar perempuan pribumi. Wanita pribumi itu bisa dikenali dari dandanan rambutnya. Dia sepertinya memakai konde. Kemasan lain menggunakan gambar perempuan Belanda. Saya melihat wanita dalam gambar itu gemar ke salon. Maksud dari dua iklan itu, yang gambarnya perempuan keturunana Eropa, agar pribumi merasa bisa seperti orang Eropa kalau suah sikat gigi. Lalu yang gambarnya orang pribumi agar orang Indonesia pun juga harus sikat gigi.

Iklan Colgate dengan gambar perempuan bumiputra
Dari iklan bisa ditangkap, orang-orang di Hindia Belanda kudu punya gigi yang putih. Bisa kita bayangkan, itu cukup mustahil. Kita akan berpikir, orang-orang yang memakai odol pun kemungkinan adalah orang-orang kota atau orang-orang yang menganut gaya hidup modern ala barat. Di daerah terpencil tentu sulit ditemukan. Jangankan yang di daerah terpencil, di daerah kota saja tak semua orang yang tinggal di kota saja belum tentu ada keinginan gosok gigi. Kita juga akan membayangkan hanya orang-orang Belanda atau Eropa saja yang bisa dipastikan gogok gigi tiap pagi dan sebelum tidur. Orang pribumi yang kebanyakan jadi kuli, bisa jadi akan merasa gosok gigi itu sesuatu yang mewah. Jangankan beli pasta gigi, uang untuk makan saja susah. Bisa jadi punya gigi putih bukan impian juga bagi kaum kuli.

Iklan Pepsodent dengan jajni memutihkan gigi dalam waktu seminggu

Punya gigi putih itu jadi serasa perlu bagi sebagian orang. Akhirnya ada obatgigi yang menawarkan waktu seminggu untuk memeutihkan gigi dengan memakai obat giginya,Pepsodent. Iklan ini kira iklan tahun 1950an. Sekarang, setelah puluhan tahun, setelah Belanda tak lagi jadi Tuan di negeri ini. Orang Indonesia tetap harus gosok gigi. Gosok gigi bahkan dianjurkan di TK dan SD. Maksudnya, agar gigi bersih dan nafasnya tidak bau. Akhirnya, kebanyakan orang-orang dewasa akan merasa risih jika belum gosok gigi. Belum mandi tidak masalah asal sudah gosok gigi. Di kepala kita emua ditanamkan, gosok gigi itu perlu! Apakah anda sudah gosok gigi?