Di majalah pensiunan militer, yang terbit antara 1939-1940, tak sengaja saya menemukan iklan Quaker Oats. Sebelumnya, yang saya tahu, itu makanan impor. Kini iklannya, konon ini makanan bagus untuk jantung. Di iklan, ditemukan narasi yang menceritakan ada anak sakit. Itu anak lalu dibawa ke dokter. Setelah itu anak ini makan Quaker Out. Kemudian, anak ini pun sehat kembali bahkan bisa aktif bermain seperti sedia kala. Setelah membaca itu iklan, orang-orang akan berpikir jika Quaker Out diberikan pada anak mereka, maka anak mereka akan sehat dan kuat
Ketika membuka koran-koran lawas yang terbit sebelum "Indonesia Merdeka", pernah temukan iklan Blueband margarin. Saya kaget, makanan ini sudah ada toh di jaman itu. Tapi saya segera mikir lagi, ini pasti makanan mewah. Agak susah anak-anak pribumi bisa makan yang seperti ini. Sayang, saya tak sempat mendokumentasikannya. Hanya yang teringat iklan itu makanan ditujukan buat anak-anak.
Belakangan, di internet saya temukan lagi gambar iklan Blue Band lawas. Ada iklan yang menggambarkan sosok anak Jawa dan juga anak Tionghoa. Entah kenapa hanya dua anak itu? Mungkin, pasar ini produk masih di Jawa dan daya beli orang Tionghoa yang cukup baik. Si anak Jawa di gambar bernama Giman. Giman digambarkan sedang lesu, gurunya lalu menawarkan roti berlapis Blue Band , setelah memakannya Giman semangat lagi dan bermain lagi dengan cerianya di sekolah. Si anak Tionghoa itu diberinama A Fuk. Digambarkan, A Fuk suka memelihara tanaman. Suatu kali A Fuk kelelahan. Ibunya lalu memberikan roti berlapis Blue Band. A Fuk akhirnya semangat lagi. Selau ada tulisan: Sehat dan Kuat Blue Band. Jika ingin anak sehat dan kuat campurlah makanan anak anda dengan Blue Band.
Dari iklan-iklan tadi, Blue Band selalu berteman roti. Akhirnya, orang pun harus beli roti juga. Atau kalau orang beli roti, dia sebaiknya beli Blue Band. Keduanya, tak lain adalah makanan yang sulit diapat oleh orang tua jaman dulu. Jadi, tak semua anak di yang alami masa bocah sebelum tahun 1960an bisa makan roti. Mereka hanya tahu roti sumbu alias singkong. Sudah syukur bisa makan singkong. Ya biarlah. Namanya juga iklan. TOch orangtua selalu berusaha beri makanan yang terbaik buat anaknya agar sehat dan kuat juga.
Anak-anak butuh makanan bergizi. Itu jelas sekali penting. Apapun bentuknya. Bukan sekedar iklannya saja. Banyak orang merasa berdosa melihat anak kelaparan. Sebagian anak Indonesia pernah alami kesulitan makanan. Entah berapa kali? Di jaman tanam paksa, anak-anak kelaparan pun tak bisa dihindari karena orangtua mereka tak sempat ke sawah karena dipaksa menanam tanaman non pangan untuk kepentingan kolonialis dan pendukungnya. Di masa pendudukan Jepang, hingga masa revolusi Indonesia anak kelaparan masih ditemukan. Entah hari ini? Dan kita semua sedang menghindari itu terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar