Dokter Heidt. Dua kali bikin geger Gunung Sitoli, Tana Niha (Bumi Manusia). Pertama dia bikin kudeta dan memproklamasikan koloni seberang lautan bernama pulau Nias sebagai bagian dari NAZI Jerman. Ya dasar dokter Fasis. Dia salah satu fasis dari Bandung. Paham fasis masih tersimpan di kepalanya ketika pemerintah kolonial penjarakan semua orang-orang Jerman termasuk dirinya.
Heidt dan ratusan orang Jerman termasuk Walter Spies, seniman Jerman yang menetap di Bali, diangkut dalam sebuah kapal. Lepas dari Sibolga kapal itu dimuntahi bom maut pesawat Jepang. Para tawanan diperlakukan biadab oleh awak kapal Belandayang tidak memberi mereka pertolongan.
Bangkai kapal dan mayat-mayat dari atas kapal Belanda itu bisa memancing ikan hiu. Sebagian orang Jerman tadi termasuk sang dokter lalu tiba di Nias dan jadi tawanan lagi. Meski dari dalam penjara mereka sukses melakukan kudeta dengan mengajak polisi pribumi yang dikecewakan pegawai dan pemerintah kolonial. Dalam semalam kekuasaan berpindah dari tangan pegawai kolonial Belanda ke tawanan Jerman itu.
Mereka tidak lama berkuasa karena kemudian mereka menyerahkan Nias pada tentara Jepang. Ternyata Selain Belanda, Portugis, Inggris dan Jepang, secara tidak langsung Indonesia pernah dijajah Perancis dan Jerman juga dengan aksi dokter Heidt dan kawan-kawannya itu.
Ketika kawan-kawannya pergi, Heidt tinggal sendiri di Nias. Sayang Heidt tidak segila Robinson Crusoe atau petualang lainnya. Heidt tidak menikmati Nias rupanya. Padahal ngayau alias tradisi penggal kepala sudah lewat sejak Deninger datang menginjil. Heidt mungkin juga tidak jatuh cinta pada satu wanita Nias pun, yang tidak kalah cantik daripada wanita Jerman.
Entah mengapa Heidt merasa sepi? Pastinya di segelintir kulit putih disana dan mungkin saja tidak mampu berbahasa Nias. Bisa jadi juga dia hilang kontak dengan keluarganya karena Perang Dunia II berkecamuk. Hingga Heidt yang kesepian itu makin tertekan saja setelah ditinggal kawan-kawannya. Tentang kesepian Heidt, saya hanya bisa berspekulasi saja.
Akhirnya, untuk kedua kalinya Heidt bikin geger Gunung Sitoli lagi. Dia bunuh diri. Tidak anyak orang Nias tahu kisah ini. Tentu saja orang-orang Nias itu tidak tahu betapa sepinya sang dokter.