Rabu, Maret 30, 2011

Isu Berikutnya, Cobalah Tentara Merah Indonesia

Sebenarnya, saya sedang malas dan malas menulis esai. Tapi isu Dewan Revolusi Islam membuat saya tertawa sekaligus jijik pada yang punya kepentingan dibalik isu itu. Satu republic ini, kecuali si pembuat isu, tentu merasa jijik. Dan pembuat isu yang bodoh itu mungkin sedang tertawa karena bisa tipu orang satu Republik ini. Tapi, tidak begitu, nyatanya publik anggap ini pengalihan isu tak bermutu.

Kenapa harus Dewan Revolusi Islam? Ini bukti si pembuat isu tidak kreatif. Katanya benci sama Kelompok Untung dalam G 30 S, tapi meniru Dewan Revolusi buatan Untung. Isu Dewan Revolusi Islam jelas jauh lebih bodoh daripada Dewan Revolusinya Untung. Betapa tidak, kudeta saja belum sukses, pengumuman Dewan Revolusi Islam sudah diumumkan. Untung dan pasukannya menyikat Jenderal AD dulu baru umumkan Dewan Revolusinya.

Entah siapa yang membuat isu bodoh ini. Si pembuat isu mungkin dapat angka tinggi dalam pelajaran sejarahnya, setidaknya “sembilan” di rapport. Sudah bisa dipastikan pembuat isu sangat tidak kreatif. Tidak punya nama lain yang lebih keren dan menggugah dibandingkan nama Dewan Revolusi Islam.

Setiap ada isu-isu bodoh dan hangat, Presiden dan kroninya selalu heboh layaknya selebritis karbitan tak bertelenta. Jadi layak kalau satu Republik ini kambinghitamkan mereka. Harusnya mereka masa bodoh dengan isu-isu itu dan fokuskan diri pada perbaikan ekonomi rakyat. Kalau perut rakyat belum kenyang, lebih baik diam saja dan jangan banyak tingkah seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan!

Kalau boleh saran, kepada pembuat isu berikutnya, saya request isu berikutnya adalah adanya kelompok yang bernama Tentara Merah. Ya sebenarnya tidak pernah ada tentara merah di Indonesia, namanya juga isu yang tidak ada diadakan. Jangan pakai nama Islam terus kasihan orang Islam dipermainkan!

Biar lebih seru lagi, tentara merah ini beli senjata pakai dana Revolusi dari Sukarno. Senjatanya, konon lebih bagus daripada senapan standart TNI. Bakal ramai pastinya. Soalnya TNI bisa dikerahkan cari Tentara Merah yang tidak pernah ada itu. CCN pasti meliput dan CIA pasti tertawa. Bagaimana? Keren tidak? Sedikit lebih kreatif daripada Bom Buku, Dewan Revolusi Islam dan lainnya.

Harus diingat, isu bom dari Islam Garis Keras harusnya diganti! Jangan seperti sinetron “Cinta Fitri” yang diulang-ulang. Pembuat isu jelas mengerti masalah Intelejen. Mereka punya kecerdasan yang sama terbatasnya dengan para pembuat sinetron. Sama-sama tidak kreatif untuk membuat sebuah tema baru. Mereka suka mengulang cerita lama. Dasar Bodoh...

1 komentar:

Rescogren mengatakan...

hahaha... betul itu bung!!!!

ya gitu lah kan TV kita sukanya nyiarin sinetron jdi ya gitu
ikut2an kayak sinetron dan FTV

pembodohan - tya mirip film2 india jadul kali

ijin share lagi ya ke status fb ssya dan ke catatan fb saya


saya sebenarnya sudah MUAAKKKK.... dengan semua ini..
(karena saya juga korban sistem ini, sehingga tidak bisa apa2)