"Sejarah akan bicara dari mulut anak-anaknya. Sejarah ada karena manusia ada. Hingga akhir dunia sejarah akan tetap ada."
Senin, Maret 17, 2008
Gambaran Balikpapan Masa Kini
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Balikpapan mengalami banyak perubahan. Lahan baru banyak dibuka menjadi pemukiman penduduk untuk memenuhi kebutuhan Balikpapan yang terus bertambah. Bangunan-bangunan baru lebih banyak berdiri dibanding beberapa tahun sebelumnya. Seperti juga beberapa kota lain di Kalimantan Timur, Balikpapan mulai melebarkan pemukiman penduduknya. pemukiman penduduk itu berusaha dibuat merata. Di daerah pinggiran banyak dibangun pemukiman. Pelabuhan Ferry yang dulu terletak di pelabuhan Sombir, kini berpindah ke Kariangau. Saat ini sangat sulit untuk dapat mencapai pelabuhan Ferry itu, namun ini akan memberi dampak positif dimasa depan.
Ditengah perubahannya, kota ini hingga sekarang masih berusaha memperlihatkan wajahnya yang bersih, aman dan nyaman. Serta berusaha menjadi kota Beriman--seperti jargonnya Balikpapan Beriman. Motto kota ini adalah Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing--artinya apabila memulai suatu pekerjaan maka harus diselesaikan sampai tuntas. Beberapa banguan penting yang menjadi bagian dari pembangunan nasional terdapat di kota ini. Sepinggan yang telah menjadi bandara internasional, telah menjadikan Balikpapan sebagai gerbang Kalimantan Timur. Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (POLDA Kal-Tim) berkantor di kota ini. Begitu juga Markas Komando Daerah Militer (KODAM) VI Tanjung-Pura berada di kota ini.
Keberadaan instalasi kepolisian dan pertahanan di Balikpapan tentunya ikut menghindarkan Balikpapan dari kerusuhan. Hingga saat ini, diluar kasus kriminal biasa, Balikpapan jauh dari kerusuhan berbau SARA--meski banyak etnis menetap kota ini. Etnis paling dominan, seperti Bugis. Perkampungan yang cenderung bersifat kesukuan ada di kota Balikpapan. Orang-orang Bugis lebih banyak tinggal di daerah Kampung Baru, Manggar. Karang Jawa, Karang Bugis dan Karang Anyar banyak di huni orang-orang Bugis Banjar dan Jawa. Suku Jawa banyak bermukim didaerah Karang rejo dan Sumberejo. Walau begitu, paling sedikit telah terjadi pembauran diantara penduduk Balikpapan dan semakin menjadikan kota ini heterogen. Beberapa perkampungan banyak yang penduduknya adalah campuran seperti di daerah Gunung Sari, Gunung Malang dan Gunung Pasir.
Bertambahnya Balikpapan tentu saja akan membawa masalah baru dalam hal kependudukan. Kendati ledakan penduduk tidak besar, namun arus pendatang dari luar Balikpapan semakin besar. Mereka berasal dari Jawa dan pulau lain di Indonesia dan berbagai etnis. Pertumbuhan ekonomi Balikpapan menarik mereka untuk mengadu nasib di kota Balikpapan.
Hal ini sudah menajdi perhatian Imdad Hamid--walikota Balikpapan sekarang--sejak tahun 2001. Akhirnya jumlah pendatang yang masuk di kota Balikpapan dibatasi. Hal ini pastinya menimbulkan kesan “Balikpapan mengisolasi diri”--sebenarnya tidak, Balikpapan hanya ingin meredam masalah sosial pasti akan timbul oleh banyaknya penduduk dengan lahan ekonomi yang suatu saat semakin sempit.
Mata pencaharian orang Balikpapan seperti ada pengkaplingan--khususnya dalam hal perdagangan. Perdagangan sayur dan makanan biasa didominasi oleh orang-orang Jawa. Perdagangan kayu dilakukan oleh orang-orang Madura, perdagangan ikan dilakukan oleh orang-orang Bugis, perdagangan pakaian atau penjahit biasa dilakukan oleh orang-orang Banjar. Sementara untuk posisi pegawai pemerintahan maupun perusahaan swasta umumnya campuran. Tidak ada dominasi etnis didalam instansi manapun di kota Balikpapan.
Pusat keramaian kota ini masih tetap sama sebenarnya, walau saat ini pusat keramaian mulai disebar, ke daerah Balikpapan Baru (Ring Road). Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman (Klandasan) adalah daerah yang masih ramai seperti dulu. Banyak pusat perbelanjaan dan perkantoran di sepanjang jalan itu. Angkutan umum dan kendaraan pribadi banyak melintasi jalan itu sepanjang hari. Keramaian Balikpapan mulai hilang setelah pukul 21.00 waktu setempat. Pukul 21.00 hingga pagi hari adalah waktu istirahat bagi seluruh kota Balikpapan.
Instalasi minyak yang sudah ada sejak dulu tentu saja masih ada di Balikpapan. Beberapa perusahaan minyak asing masih memiliki kantor di Balikpapan. Beberapa perusahaan alat berat juga terdapat di kota Balikpapan. Sebuah bandara bertaraf internasional juga berdiri di Balikpapan. Hal ini menjadikan Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur.
Bandara yang besar dulu itunya pernah menjadi tonggak kelahiran maskapai penerbangan swasta bernama Bouraq Airline--yang didirikan oleh J.A. Sumandep. Maskapai itu bermula dari pesawat-pesawat yang memfasilitasi transportasi pegawai di Balikpapan. Kala itu Sepinggan masih berupa lapangan rumput yang semakin hari lapangan rumput itu berubah menjadi lapangan besar. Bouraq mulai beroperasi tahun 1970 dengan menghubungkan Jakarta, Balikpapan, Kalimantan dan Surabaya. Armada Bouraq adalah pesawat Douglas DC-3. buatan Amerika.108
Balikpapan semakin terlihat maju sekarang. Orang-orang menilai dengan bertambahnya mall di Balikpapan adalah barometer kemajuan itu. Bandar udara Sepinggam juga menjadi alasan mengapa Balikpapan menjadi kota pelabuhan teramai di Kalimantan Timur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar