Kamis, Desember 27, 2007

Kudeta Yang Tertunda

Hari itu, setelah Natal 1949, sekelompok orang-orang Belanda juga beberapa orang pribumi pro Belanda. berkumpul. hampir semua yang hadir adalah orang-orang militan Belanda. ada seorang komisaris Polisi Belanda dan beberapa prajurit KNIL dan KL dalam pertemuan rahasia itu. Diantara mereka terdapat Westerling yang sudah keluar dari Korps Speciale Tropen. Hari itu juga Westerling mengajak orang-orang Belanda itu untuk melakukan perebutan kekuasaan dari tangan Republik keesokan harinya, tepat 27 Desember 1949. ("Westerling: Kudeta Yang Gagal", h. 75-77)


Orang-orang pro Belanda itu tentu sudah mendengar bahwa 27 Desember esok hari akan diadakan pengembalian kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia. Artinya Pemerintah di Negeri Belanda mengakui kedaulatan RI sepenuhnya.

27 Desember itu dianggap tepat oleh Orang-orang pro Belanda itu untuk melakukan sebuah gerakan yang menentang keberadaan RI sebagai sebuah Negara ditanah yang dulu mereka sebut HIndia Belanda itu.

Dunia sudah berputar, namun begitu kuat keinginan orang-orang pro Belanda itu untuk mengembalikan keadaan seperti sebelum Perang Pasifik, karenanya oleh orang Republik mereka disebut kaum kontrarevolusiner. Mereka punya kepentingan atas Indonesia. mulai dari teh sampai minyak bumi. Kepentingan itu semakin membakar Westerling yang haus petualangan. Banyak pengusaha kontrarevolusi, baik asing atau pribumi menanam saham dalam gerakan gila dari Westerling. Orang-orang yang berkumpul secara rahasia itu adalah bagian dari gerakan Westerling. Hampir semuanya adalah orang pernah mendapat latihan militer. Mereka tidak memiliki pengalaman dalam mealakukan kudeta, kecuali nekad saja.

Orang-orang kontrarevolusioner itu seperti sudah tidak sabar untuk menunjukan diri mereka sebagai orang-orang anti Republik. Mereka menginginkan pemberontakan secepatnya. Westerling paling panas dalam hal ini, dia hanya ingin pemberontakan itu cepat terjadi. Segera! Rupanya logika masih tersisa dikepala mereka. Mereka sadar mereka belum punya cukup senjata untuk berontak. Westerling akhirnya sadar juga dan memang bukan waktunya. Dan rencana pemberontakan itupun bubar sampai senjata terkumpul.

Pemberontakan orang-oramng pro Belanda itu baru terjadi pada 23 Januari 1950, hampir satu bulan sesudah pertemuan itu. Para pemberontak tanpa visi pemberontakan yang jelas itu akahirnya gagal. Mereka masih melupakan masalah senjata. Dalam jangka waktu sebulan Westerling cs gagal mempersenjatai pasukan Angkatan Perang Ratu Adil-nya dengan baik. Westerling seperti tidak sedang melakukan kudeta, melainkan hanya membuat kekacauan. Westerling hanya haus petualangan. Kudetanya jelas tanpa visi. Persiapan kudeta itu juga jauh dari sempurna. Masalah senjata tidak bisa diatasi Westerling dengan baik.

Westerling gagal menyelesaikan apa yang menjadi masalah pada tanggal 26 sebulan sebelumnya. Sebelumnya, 27 Desember 1949 batal lalu pada 23 Januari 1950 gagal. Weterling memang sudah berusaha mempersenjatai namun senjata itu sudah ditahan dan tidak sampai ke tangan pasukannya. Dan akhirnya pemberotakan yang direncanakan selama berbulan-bulan itu gagal lagi.

Tidak ada komentar: