"Sejarah akan bicara dari mulut anak-anaknya. Sejarah ada karena manusia ada. Hingga akhir dunia sejarah akan tetap ada."
Kamis, Juni 10, 2010
Bang Ali, Makasih Ye Tempat Pacarannye
Saya temukan kutipan yang menggelikan di tabloid Bataviasche Nouvelles, yang tidak pernah terbit lagi. Yakni pengakuan Ali Sadikin. Setahu saya dia mantan perwira KKO dan Gubernur Jakarta. Begini bunyinya:
“Saya bangun Lapangan Monas, saya bangun Ancol. Saya sengaja melarang orang yang lagi pacaran diganggu. Awas lu ya, kalau mengganggu. Kalau melacur tidak boleh. Tapi kalau pacaran, itu Anugrah Allah.
Sudah pernah pacaran? Kan senang, bahagia….. Makanya tidak boleh diganggu. Sebab apa? Di kampung tidak bisa pacaran.
Coba, disini anak saya bisa pacaran, ruang tamu kosong, halaman besar. Tapi kalau you (kamu) masuk kampung, satu kamar berjejal dari kakek, nenek, sampai cucu jadi satu dimana mau pacaran? Orang sedang bercinta-cintaan ketahuan.
Ini saya hayati. Berikan tempat untuk berhibur. Nah orang tidak mengerti bagaimana sengsaranya hidup rakyat jelata. Dus, pikiran kita harus sampai kesana.”
Memang menggelikan gaya bahasanya. Tapi cukup mengena dizamannya. Kita bisa menilai betapa pedulinya orang yang biasa disapa Bang Ali ini. Pembangunan Jakarta, tidak melulu bangun gedung megah atau rumah-rumah gedongan (rumah mewah) semata. Ali Sadikin, telah mengenal medan Jakarta yang padat oleh manusia. Seperti lagu Gang Kelinci-nya Titik Puspa.
Bahkan perhatian Ali Sadkin harus dibilang jauh kedepan juga. Sampai pada tempat pacaran anak muda. Dia sadar tidak semua anak Jakarta bernasib seperti anaknya. Artinya, Ali Sadikin mengerti anak muda. Sebuah contoh langka di Indonesia, sosok pemimpin yang membangun kota tanpa menghiangkan sisi kemanusiaan warga kotanya. Juga kepada anak mudanya, yang sedang asyik pacaran. Anak muda Jakarta harus bangga pernah punya Gubernur macam Ali Sadikin.
Saya bukan orang Jakarta, tapi jika saya warga Jakarta, atau kebetulan sedang pacaran di Ancol atau taman Monas, saya mau bilang ke Ali Sadikin, “Bang Ali, makasih ye tempat pacaran-nya.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar