Sukarno bilang: Jangan Sekali-kali melupakan sejarah. Ternyata itu lebih dari sekedar seruan, tapi juga mampu menjaga identitas sebuah bangsa.
Apa jadinya jika sebuah bangsa tidak punya sebuah sebuah memori (ingatan)? Mungkin bangsa itu tidak bedanya dengan segerombolan ternak. Yang hanya mengerti makan dan bereproduksi.
Kenapa memori begitu penting? Dengan memori sekelompok orang akan sadar jika mereka adalah kelompok atau bangsa. Memori mampu membangun sebuah identitas kelompok atau bangsa. Identitas bisa membangun solidaritas dan rasa saling menjaga sebagai sebuah bangsa. Identitas juga memberi semangat bagi seseorang untuk berjuang.
Identitas, yang merupakan memori kolektif, juga bisa membangun karakter sebuah kelompok atau bangsa pastinya.
Sejarah adalah pelajaran melawan lupa. Tapi jika dipolitisir sejarah juga bisa membuat sebuah bangsa jadi amnesia (hilang ingatan). Itu sudah terjadi di banyak Negara. Di masa lalu, jika terjadi suksesi (pergantian) raja di Tiongkok, maka si penguasa baru yang mungkin berkuasa secara tidak sah, akan membakar semua buku sejarah yang terkait dengan raja sebelumnya. Raja baru itu akan membuat buku sejarah baru yang mendukung dirinya. Ingatan rakyat tentang raja sebelumnya pun hilang.
Tanpa sejarah, sebagai penjaga memori akan sebuah identitas, sebuah bangsa juga bisa hancur. Karena mereka tidak punya identitas yang menjaga persatuan mereka. Bersatu adalah penting bagi sebuah bangsa.
Bayangkan jika orang Indonesia tidak pernah tahu sumpah pemuda, dimana pemuda-pemuda Indonesia berikrar untuk berbangsa satu sebagai bangsa Indonesia. Mungkin orang-orang Batak akan dirikan Negara Batak,orang Jawa akan dirikan Negara Jawa. Orang Sulawesi dirikan Negara Sulawesi dan lainnya.
Jika pelajaran sejarah tidak dipelajari anak-anak muda, otomatis mereka tidak akan tahu siapa diri mereka. Maka sebuah generasi akan lupa. Mereka tidak lagi punya memori atau ingatan tentang bagaimana pendahulu mereka membangun dan menjaga sebuah bangsa. Akhrnya menjadi manusia yang tidak punya identitas dan karakter positif sebagai bangsa. Kedepannya bangsa itu akan terpecah atau mungkin hilang.
Itulah mengapa Sukarno berucap, “jangan sekali-sekali melupakan sejarah.” Itu karena agar Bangsa Indonesia yang merdeka tidak hancur. Dan belajar sejarah yang obyektif dan tidak dipolitisir akhirnya menjadi sebuah kebutuhan. Kita bisa belajar sejarah di mana saja. Kadang dalam sejarah bangsa kita sering temukan prestasi hebat yang patut dibanggakan dan ditiru.
Penting juga kiranya para sejarawan untuk jujur. Jika sejarawan tidak jujur, maka akan timbul ketidakpercayaan generasi baru pada bangsanya, karena telah dibohongi. Dan ada cap bahwa bangsanya adalah bangsa pembohong. Itu hanya akan memburuk karakter bangsa di masa depan. Jadi lebih baik seorang menulis seadanya, agar generasi muda bisa membuat sejarah bangsanya jadi lebih baik lagi dengan belajar dari kesalahan dari masa lalu.
WebRepPredikat secara keseluruhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar